Menapaki Daerah Baru



Suatu kali, kami berkumpul. Seperti biasa yang hadir di tengah-tengah kami hanyalah gurauan pengusir stress yang terbawa pada masing-masing pundak. Begitulah hidup, kupikir. Sekali kau merasa tak mampu hadapi, menyingkirlah dari arus utama sebentar kalau tak mau hanyut dan hancur olehnya.

Dari gurauan kali ini, ajakan Aji menjadi konklusi yang paling menarik untuk diwujudkan. Desa Pohgading, Kabupaten Pati sepertinya tujuan kami selanjutnya. Sesuai rencana, kami akan konvoi ke Pati setelah melewati hari-hari memusingkan, tentu.

Menapaki daerah baru tentu saja menghadirkan berbagai rasa penasaran. Entah kota, desa, budaya, jalanan, cuaca, dan ciri khas daerah. Butuh waktu 6 jam menyusuri jalur pantura untuk kemudian jalanan desa sampai ke rumah Aji.

Untuk sampai kesana, kami harus melewati jalanan di samping waduk. Ini adalah kali pertama kulihat waduk dari dekat. Entah kenapa yang kurasakan adalah kelabu, senyap dan rasa mistis yang berkelindan. Mungkin hanya karena baru pertama kali.

Pati Bumi Mina Tani.. Telah kami tapaki kau bersama ingatan-ingatan tentangmu. Tentang waduk, ternak ayam Aji, gamelan yang setiap kali membikinku merinding, kejaran sapi yang marah, agrowisata buah naga, bebukitan curam, kebun tebu yang seluas cakrawala, ikan kali yang gurih, dan jalan kotamu yang aku yakin akan berubah sesuai perkembangan dan kepentingan daerahmu.

Terima kasih atas pelajarannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyanyi Sunyi Buruh Tempo Hari

The Lost Boy : Sebuah Review

Kudapan Bocah Pesisir